Glo, Kau Cahaya; Sebuah Film yang Hidup

 


Glo, Kau Cahaya; Sebuah Film yang Hidup


Masih ingat film Soul Surfer?, kisah seorang atlet surfer Bethany Hamilton yang harus kehilangan lengan kirinya akibat di serang ikan hiu. Maka, Glo, Kau Cahaya adalah film yang begitu hidup.

Meski secara alur, antara Soul Surfer dan Glo, Kau Cahaya memiliki perbedaan, tapi kisahnya memiliki kemiripan dan sangat menyentuh. 

Ini kisah tentang bagaimana seorang dengan keterbatasan yang tidak mereka inginkan bisa berprestasi. Glo, Kau Cahaya adalah kisah bagaimana seorang manusia bisa bersyukur atas pemberian Tuhan, dan ada hikmah dibalik sebuah musibah.

Film yang diinspirasi dari kisah nyata dari sosok atlet bernama Gloria ini, tak hanya mampu menyentuh sendi-sendi hati siapapun penontonnya tapi juga mengajarkan kepada siapapun bahwa kita tak boleh dan jangan pernah menyerah pada keadaan.

Glo yang diperankan Tatyana Akman terasa begitu hidup dan memuka penontonnya. Ia berhasil menghidupkan perannya bahkan jauh melampaui kisah dari Gloria itu sendiri.

Glo, Kau Cahaya tentang Keputusasaan dan Keberhasilan

Seperti diketahui, keputusasaan dan keberhasilan adalah dua sisi mata uang yang saling bertentangan dan tak akan pernah bisa disatukan sampai kapanpun.

Tapi berkat sutradara Ani Ema Susanti, dua sisi baik dan buruk, positif dan negatif itu bisa disatukan menjadi sebuah tantangan sekaligus semangat untuk melangkah jauh melampaui mereka yang sehat bahkan secara fisik sekalipun.

Baca Juga: Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang; Bocil Sadarlah!

Glo, Kau Cahaya dengan Banyak Pemain Berkelas

Selain Tatyana Akman, ada pula Anggun C. Sasmi diva bersuara emas yang begitu etnik, Wulan Guritno aktris yang beberapa filmnya mulai terlihat menunjukkan totalitas perannya, sebut saja Jakarta vs Everybody yang tak hanya berani tapi juga menelanjangi realitas Jakarta yang sesungguhnya.

Ada pula, Ratna Riantiarno maestro teater yang kharismatik, Mamat Alkatiri dan banyak pemain berkelas lainnya.

Sinopsis Glo, Kau Cahaya

Film ini mengisahkan tentang seorang atlet renang asal Papua bernama Gloria yang harus mengalami kenyataan pahit dalam hidupnya. Gloria tak hanya harus mengalami cacat tubuh tapi juga harus menghadapi kenyataan pahit yang tak pernah ia bayangkan dalam hidupnya.

Glo harus mengikhlaskan orang tuanya yang tewas akibat kecelakaan pesawat, ia sendiri harus pasrah dengan kedua kakinya yang lumpuh.

Glo hancur sejadi-jadinya. Ia terpuruk. Cita-citanya menjadi atlet renang profesional bahkan nyaris harus ia kubur dalam-dalam.

Bahwa kemudian, Glo kembali bangkit ketika ia menjadikan kata-kata Glo, Kau Cahaya sebagai semangat baru untuknya bangkit dari atlet renang biasa menjadi atlet renang difabel yang berprestasi.

Bersama Nenek Isy, dan tiga karibnya; Julvri, Idho serta Eliza, Glo bangkit dan berusaha menggapai mimpinya.

Dari usahanya untuk bangkit dari keterpurukan itu, Glo berhasil mengambil hikmah, bahwa tak ada rintangan maupun cobaan yang tak bisa dilalui, ini hanya tentang bagaimana manusia sebagai makhluk Tuhan memaknai apa yang terjadi dibalik semua peristiwa.




Posting Komentar

Terima kasih karena telah berkenan memberikan komentar yang membangun untuk blog ini

Lebih baru Lebih lama